Home / Berita / Jelajah Alam Smamdela: Saat Belajar Kepemimpinan Jadi Petualangan Seru

Jelajah Alam Smamdela: Saat Belajar Kepemimpinan Jadi Petualangan Seru

SMAMDELAGRES — Suara riuh tawa dan langkah beriring terdengar sejak pagi ketika 37 peserta Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS) IPM SMA Muhammadiyah 8 Gresik (Smamdela) memulai Jelajah Alam.

Kegiatan yang berlangsung 25–27 September 2025 di Pacet, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur,  ini menghadirkan suasana berbeda: para kader diajak keluar dari ruang villa, menyatu dengan alam, dan menemukan jeda di antara padatnya materi kepemimpinan.

Menyatu dengan Sawah dan Sungai

Perjalanan diawali dengan menapaki jalan setapak menuju area persawahan yang dialiri sumber mata air jernih. Begitu sampai, sebagian peserta langsung melepas alas kaki.

Mereka menyusuri pematang, saling menciprat air, hingga tertawa lepas bersama. Gemericik air yang mengenai kaki dan teriakan heboh menciptakan momen penuh keceriaan.

Suasana makin hangat ketika peserta berbaris dengan seragam oranye, topi biru, dan syal hijau. Mereka menyambut instruktur dengan tepuk semangat yang kompak, tangan terangkat tinggi seakan menyalurkan energi positif.

Pemandangan itu menambah warna perjalanan, memperlihatkan antusiasme sekaligus kekompakan khas anak muda yang sedang belajar kepemimpinan.

Kreativitas dari Alam

Namun, perjalanan ini bukan sekadar bermain. Di setiap pos tersedia tantangan berbeda. Pos pertama dipandu Zulfikar yang mengajak peserta merangkai bunga dari tanaman sekitar.

Aktivitas sederhana itu justru memunculkan kreativitas sekaligus kekompakan. Setiap rangkaian bunga membawa cerita, seolah simbol kebersamaan yang tumbuh di antara mereka.

Langkah berlanjut ke Pos 2. Kali ini, Rafi Rasyidin dan Makhda Syadana mengajak peserta duduk melingkar untuk berbagi kisah. Dari pengalaman selama LDKS, refleksi ringan, hingga cerita personal mengalir apa adanya.

Tidak ada jarak, semua setara. Suasana akrab membuat tawa dan renungan bergantian hadir, memperkuat ikatan emosional antar peserta.

Basah Kuyup, tapi Penuh Makna

Puncak keseruan tersaji di Pos 3 bersama Awalul Nanda dan Novianti Laura Angelis. Mereka mengulas kembali pengalaman jurit malam dengan santai, lalu menutup sesi dengan bermain di sungai kecil.

Basah kuyup tak jadi masalah. Justru di situlah mereka merasakan kebersamaan paling lepas, tanpa beban, hanya rasa syukur karena bisa belajar sambil bersenang-senang.

“Menurut saya, Jelajah Alam ini bagian paling menyenangkan. Rasanya seperti pulang ke masa kecil, main di sawah tanpa peduli kotor atau basah. Tapi lebih dari itu, kami belajar menikmati kebersamaan dengan cara sederhana,” ungkap Siti Rasyada, salah satu peserta LDKS.

Belajar dari Tawa dan Peluh

Jelajah Alam membuktikan bahwa LDKS bukan hanya soal teori kepemimpinan. Ada ruang untuk merawat jiwa, menumbuhkan kebersamaan, dan belajar menghargai hal-hal sederhana.

Bagi kader IPM Smamdela, momen ini akan selalu menjadi pengingat bahwa pemimpin yang tangguh lahir tidak hanya dari diskusi serius, melainkan juga dari tawa, peluh, dan kebersamaan yang dibagi di tengah alam. (#)

Jurnalis Diesta Niken Penyunting Mohammad Nurfatoni

Sumber : Tagar.co

Pos Sebelumnya
Pos Berikutnya

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bantuan

Pengaduan Layanan

Contact

smamuh8gresik@gmail.com

0812-3098-2066

(031) 7990357

© 2025 Copyright SMA MUHAMMADIYAH 8 GRESIK