SMAMDELAGRES | SMA Muhammadiyah 8 Gresik (SMAMDELAGRES) menguji daya dan mental siswa untuk tetap bertahan hidup dengan berbagai keterbatasan dan kekurangan yang diberikan saat program LDKS berlangsung.
Gambaran kemampuan survival and safety skills siswa diketahui melalui materi Nesting, dimana para siswa tidak boleh memegang gadget dan uang saku selama kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS) pada tanggal 5-7 Oktober di Pacet, Mojokerto.
Ketua Panitia LDKS, Zidan Nur Fatah menyampaikan selama 3 hari mereka akan mempraktekkan materi Nesting yakni memasak makanan menggunakan api unggun, yang bisa disebut survival di tengah alam.
“Dari 65 peserta akan dibagi menjadi 5-6 orang perkelompok, mereka tidak diperbolehkan membawa uang, menyentuh gadget masing-masing, dan akan merasakan ekonomi yang setara,” ungkapnya, Jum’at (6/10/2023).
Para siswa hanya dibekali 1 HP perkelompok untuk berkomunikasi, serta menjelang jadwal makan disiapkan 1 cup beras, 2 butir telor, dan 2 bungkus mie instant.
“Mekanisme sekaligus praktik Nesting ini ada 3 kali, para peserta terpaksa mau nggak mau harus makan itu. Ini untuk membentuk pribadi pemimpin yang tangguh,” terangnya.
Sementara itu, Waka Kesiswaan SMAMDELAGRES, Lukman Arif menyampaikan survival skill tersebut sangat penting untuk melatih keterampilam motorik anak, disamping keterampilan sosial, bermain dan keterampilan sekolah.
“Diberikannya materi Nesting atau life skills ini agar peserta didik dapat bekerja, berusaha sendiri dan dapat bertahan (survive) hidup. Kebutuhan manusia untuk makan dimulai dengan basic skill mengolah makananan atau memasak, memasak adalah keterampilan bertahan hidup yang perlu dimiliki setiap orang terlepas dari gendernya,”tuturnya. (*)