SMAMDELAGRES | Shabira Farsya Khairani, peraih juara 3 festival kostum Bandargrisse di Jalan Basuki Rahmat, Bedilan Gresik yang digelar 29 Desember 2022 lalu kembali tampil memukau di Light Up Batch 2 SMA Muhammadiyah 8 Gresik.
Dari 23 busana dengan kostum tematik yang memenuhi panggung pertunjukkan, Farsya menampilkan kostum kebudayaan lokal bertema Damar Kurung. Ia berlenggak-lenggok bak model profesional di atas panggung hingga membawa namanya keluar sebagai pemenang.
Dalam Light Up Batch 2, ia memakai atribut mandarin dengan paduan merah serta aksesori cina, makeup yang dipakai pun lebih tipis layaknya make up asia. Aksen bahasa yang dipakai dalam juga menggunakan bahasa mandarin.
Perempuan kelahiran 30 Desember 2006 ini menekuni dunia model saat di bangku SMA, berbekal suka tampil di muka umum Syafa berani mengikuti berbagai ajang bergengsi.
“Kalo modeling memang suka tampil di depan umum sejak kecil, kemudian diarahkan orang tua untuk aktif ikut berpartisipasi di beberapa perlombaan,” ungkapnya, Jum’at (20/10/2023).
Disamping mengikuti modelling, Siswa yang duduk di bangku kelas XI SMA Muhammadiyah 8 Gresik ini juga memiliki hobby yang cukup berbanding terbalik. Ia adalah siswa yang mencintai voli, dan aktif dalam ekstrakurikuler GEMPA (Gerakan Muda Pecinta Alam).
“Kalo volly memang diajari ayah dari kecil, kata ayah jadi orang harus multitasking atau bisa segala hal. Siapa tau skill itu akan dibutuhkan di masa depan,” terangnya.
Perempuan cantik dengan tinggi 160 an cm itu tidak terlalu suka memakai make up setiap hari, ia hanya memoles wajahnya saat akan tampil dalam beberapa kegiatan perlombaan.
“Kalo sehari-hari emang nggak pernah pakai make up, mama takut kalo aku pakai produk yang salah atau abal-abal,” tuturnya.
Farsya bercita-cita menjadi atlet voli terlatih juga model profesional. Dirinya mengaku ingin bisa bekerja untuk membiayai kuliahnya sendiri, sementara voli merupakan kebanggaan ayahnya. Ia ingin membahagiakan kedua orangtuanya.
“Aku satu-satunya anak perempuan di keluarga, tapi pengen bisa independen. Ayah kerja sebagai Kepala Kantor BRI di cabang Menganti, tapi aku nggak mau selalu bergantung sama orangtua,” pungkasnya. (*)