SMAMDELAGRES | Mencerdaskan generasi penerus bangsa adalah suatu kebanggaan dan kebahagiaan bagi guru SMA Muhammadiyah 8 Gresik (SMAMDELAGRES), Siti Zulaikha.
Setiap harinya, Siti akan menempuh jarak sekitar 31 km dari rumah hingga ke sekolah. Perempuan yang tinggal di Mojosari Mojokerto ini berangkat saat matahari belum terbit, dan pulang saat hendak terbenam.
“Mengajar itu ngabdi, ngabdi iku ora pamrih,” tuturnya, Kamis (5/10/2023).
Berbekal niat yang tulus, ia lebih memilih untuk mengabdikan diri sebagai seorang guru di SMAMDELAGRES, bahkan tidak tertarik dengan profesi maupun tempat yang lain.
“Saya asli orang Morowudi, suami saya yang dari Mojokerto. Kami berkomitmen menetap di Rumah suami setelah kelahiran putra kedua kami,” terangnya.
Perempuan kelahiran 25 Juni 1981 tersebut mulai mengajar sejak tahun 2004, ia merasakan getirnya bangunan sekolah non permanen saat tergenang banjir.
“Awalnya masih bisa gantian kadang di rumah Mojosari, kadang di Morowudi. Baru saat suami terserang penyakit Kelenjar Tiroid tahun 2010 kita putuskan hidup bersama di Mojokerto,” jelasnya.
Jarak 31 km biasa Siti tempuh dengan menaiki angkutan umum dalam waktu sekitar 1 jam. Sang suami akan mengantarkan istrinya ke stasiun Krian kemudian dilanjutkan menaiki angkutan umum hingga sampai ke sekolah.
“Bismillah niatnya bekerja, ibadah, rezeki sudah ada yang mengatur,” ungkapnya.
Guru kimia yang juga meraih gelar CGP guru penggerak angkatan 6 ini juga aktif pada pengembangan literasi siswa. Ada 5 CGP Perguruan Muhammadiyah Cerme yang lulus, yakni : SD Al-Islam 2 orang, SMAMDELAGRES 2 orang, dan SMK Muhammadiyah 3 sebanyak 1 orang.
“Semoga ini juga bisa menginspirasi guru-guru lain, bahwa ada banyak pembelajaran yang kita dapatkan saat menyandang gelar tenaga pendidik. Bukan hanya siswa yang belajar, kita juga belajar dari mereka,” katanya. (*)