SMAMDELAGRES | Dra Tri Wahyu Nugraheni, M. M merupakan tokoh inspiratif bagi para guru SMA Muhammadiyah 8 Gresik. Ia aktif mendampingi SMAMDELAGRES sebagai fasilitator sekolah penggerak terbaik.
Demi mewujudkan transformasi pendidikan Indonesia ke arah yang lebih baik, perempuan yang akrab dipanggil Bu Nuko ini mengajak para tenaga pendidik serta siswa meningkatkan kualitas pembelajaran.
Pada Kurikulum Merdeka, guru dapat mengenali potensi murid lebih dalam guna menciptakan pembelajaran yang relevan. Dengan penerapan Kurikulum Merdeka, pembelajaran dilakukan melalui paradigma baru dan berdiferensiasi sehingga menjadi menyenangkan. Pembelajaran ini berpusat pada siswa, dan sesuai dengan kebutuhan serta tahap kembang siswa.
“SMAMDELAGRES mementingkan aspek keberagamaan dan kebutuhan individu, sehingga tidak dibedakan antara satu dengan yang lain. Dari siswa yang tingkat intelektualitasnya tinggi, hingga tingkat di bawah, akademik maupun non akademik semuanya terakomodir dengan baik. Ini yang dinamakan pembelajaran diferensiasi,” ungkapnya, Sabtu (28/10/2023).
Ia bahkan menceritakan, saat awal mendampingi SMA Muhammadiyah 8 Gresik pada tahun 2022. Siswa yang mengikuti ekstrakurikuler panahan awalnya hanya berjumlah 2 orang, namun saat ini sudah semakin bertambah.
“Ini menjadi tahun kedua bagi saya, dan progresnya bisa dilihat begitu luar biasa. Tim panahan sudah menghasilkan atlet berprestasi skala nasional,” tuturnya.
Bu Nuko amat kagum dengan kegigihan Kepala SMA Muhammadiyah 8 Gresik, Emi Faizatul Afifah M.Si yang berhasil memfasilitasi seluruh ekstrakurikuler sekolah. Total ada sebanyak 19 ekstra di SMA Muhammadiyah 8 Gresik.
“Ekstranya banyak tapi bisa difasilitasi semua dengan baik ini kan luar biasa. Bisa dihitung pelatihnya mendatangkan dari luar, sekali datang sudah berapa, tapi tidak ada satu pun ekstra yang terlewat. Para siswa bahkan tampil sangat mempesona, gak kalah dari yang lain,” ungkapnya.
Program double track SMAMDELAGRES tak ketinggalan dari sorotan fasilitator sekolah itu, Double track SMA Muhammadiyah 8 Gresik sudah mewakili Provinsi Jawa Timur. Hingga produk inovatif baju daur ulang yang dijahit siswa dipesan langsung oleh Kapolda.
“Dua jempol dari saya, harapannya semoga sekolah sang juara ini dapat membawa siswa meraih prestasi sesuai bidangnya masing-masing. Unggul, sukses, dan terampil,” pungkasnya. (*)