SMAMDELAGRES | Tidak hanya unggul di bidang akademik dan non akademik saja, SMA Muhammadiyah 8 Gresik juga mampu mencetak generasi muda berbakat di segala bidang. Salah satunya menumbuhkan khatib-khatib muda nan penuh karisma di bawah bimbingan sekolah.
Ada sebanyak 7 Khatib muda berbakat di SMAMDELAGRES, mereka dibekali dengan kemampuan fiqih dakwah, tahsinul qiraah, public speaking dan wawasan kebangsaan atau Islam wasathiyah. Sehingga dianggap kapabel (berkualitas) untuk mengemban amanah sebagai seorang khatib.
Kepala SMA Muhammadiyah 8 Gresik, Emi Faizatul Afifah M.Si menyampaikan SMA Muhammadiyah 8 Gresik memberikan pengalaman nyata dengan menerjunkan para siswa berpotensi untuk menjadi khatib jum’at di beberapa tempat.
“Untuk mengaktualisasikan potensi peserta didik dalam kompetensi keagamaan, sekolah memberi kesempatan siswa untuk menjadi khatib jum’at pada kegiatan shalat jum’at,” ungkapnya, Sabtu (28/10/2023).
Khatib muda tersebut menyampaikan khutbahnya dengan lugas dan lancar. Para siswa menjadikannya sebagai ajang penyampaian ide-ide segar yang ada di alam pikiran mereka dalam bentuk keterampilan verbal. Namun selaras dengan kajian keilmuan yang telah dimiliki.
“Berbagai tema mereka ambil, mulai mendorong berbuat baik, manfaat senyum, hingga kematian. Saat sudah berdiri di atas podium untuk menyampaikan khutbah jum’at, seperti melihat ceramah da’i kondang,” tuturnya.
Berikut Tujuh Khatib Muda Penuh Karisma :
1. Tasrib
Siswa berusia 17 tahun yang duduk di kelas XII IPS ini mulai belajar menjadi seorang Khatib sejak melangkahkan kaki di SMA Muhammadiyah 8 Gresik. Suaranya yang khas menarik minat jemaah untuk mendengar khutbah dengan seksama.
Remaja pria kelahiran 16 Agustus 2006 berdarah Sulawesi Selatan tersebut sudah pernah menjadi seorang khatib di Masjid Attaqwa Putra Wringin Indah Surabaya dan Masjid Al-Islamiah Dukuh Surabaya. Tema yang biasa ia sajikan adalah manfaat menyebarkan kebaikan melalui sedekah.
2. Fajar Izzul Muslimin
Siswa yang langganan meraih prestasi di SMAMDELAGRES, Fajar tak mau ketinggalan. Segala bidang mampu dikuasai olehnya dalam waktu sekejap. Baginya, selain harus berwawasan global, seorang khatib juga bisa multitasking.
Pria kelahiran 23 Desember 2006 mulai menekuni dunia dakwah tersebut sejak SMP kelas 2 di sekitar Pondok dekat rumahnya. Tema khutbah yang biasa Fajar yakni Amar ma’ruf nahi munkar atau teladan QS Al-Imran ayat 104.
3. Rifal
Pentingnya bekal ibadah sebelum dijemput malaikat maut menjadi tema yang sering dibawakan Rifal, pria kelahiran 8 Oktober 2005. Ia selalu mengingatkan bagaimana saat ajal menjemput, tidak bisa ditunda maupun dipercepat. Siswa kelas XII IPA ini biasanya menjadi khatib jum’at di Pondok Attaqwa Surabaya.
4. Aswar
Dakwahnya yang sejuk berhasil mendamaikan hati jemaah di Masjid Sabililllah Cerme. Itu sekelumit kisah Aswar saat membawakan tema merealisasikan cinta terhadap rosulullah, dalam bentuk sholawat dan mengerjakan sunnahnya.
Ia bahkan sering mengikuti berbagai perlombaan, Syiarnya yang damai sanggup membawa Pria kelahiran 21 april 2004 tersebut meraih Juara 3 lomba Da’i di Surabaya.
5. Andhysta Yuslardika Ananta
Sama seperti Fajar, siswa kelas XI IPS ini mulai belajar menjadi seorang Khatib sejak duduk di bangku SMP kelas 2. Ia mendapat bekal berdakwah di Pondok Interpreneur Muhammadiyah Benjeng Gresik.
Remaja pria kelahiran 29 Juni 2006 tersebut sudah pernah menjadi seorang khatib di Masjid Attaqwa Benjeng. Tema yang biasa ia sajikan yakni pentingnya rasa syukur.
6. Muhammad Yusuf Siddiqi
Siswa kelas XI Soshum ini mulai belajar menjadi seorang Khatib sejak sejak melangkahkan kaki di SMA Muhammadiyah 8 Gresik. Pembawaannya yang kalem dan penuh attitude banyak dikagumi jemaah
Remaja pria kelahiran 13 Mei 2007 tersebut sudah pernah menjadi seorang khatib di Masjid Attaqwa Trate Benjeng. Tema yang disajikan cukup beragam, mulai dari bersyukur atas nikmat yang Allah berikan, kematian, hingga bekal sebelum dijemput ajal.
7. M Abi Adbillah Rusdianto
Usia tak menghambat langkah untuk berprestasi, begitu kata Abi Khatib termuda di SMAMDELAGRES yang lahir pada 11 Maret 2008.
Siswa yang masih duduk di kelas X-B sudah melanglang buana di berbagai masjid, ia pernah menjadi imam di Klampok, Kedungkakap, Kedungrukem, Kedungsekar, Pundut Trate, dan disekitar daerah benjeng yang lainnya. Khutbat tersebut berisi tentang kematian, dan manfaat membaca Al-Qur’an.(*)