SMAMDELAGRES | Liset Ayuni merupakan guru SMA Muhammadiyah 8 Gresik yang berpengalaman di bidang psikologi. Ia menghabiskan waktunya setiap hari dengan memahami karakter setiap siswa serta menggali potensinya.
Perempuan asal Desa Boboh, Kecamatan Menganti Gresik ini telah mempelajari ilmu psikologi saat berkuliah di Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG). Ia mengambil jurusan psikolog dan menghabiskan waktu selama 4 tahun untuk memahami pentingnya kesehatan mental.
Perempuan kelahiran 6 Desember 2000 ini meyakini bahwa setiap anak adalah individu unik dengan kebutuhan dan potensi yang berbeda.
Mereka fokus pada memahami perbedaan dalam perkembangan, belajar, dan emosi setiap anak untuk memberikan dukungan yang sesuai.
Menurutnya, guru harus menerapkan pendekatan personalisasi dalam pembelajaran untuk menciptakan lingkungan inklusif yang memperhatikan keberagaman anak-anak dalam kelas.
“Bagi saya, setiap manusia itu unik dan punya latar belakang kehidupan sebelumnya yang menjadikan dirinya saat ini. Bukan hanya mereka yang belajar, saya juga belajar banyak dari mereka,” ungkapnya.
Liset memulai karir sebagai guru psikologi/BK di SMAM 8 Gresik baru seumur jagung. Ia mengikuti seleksi pada bulan Desember 2023 setelah melalui serangkaian ujian penanganan anak yang bermasalah.
Meski begitu, Liset sendiri adalah lulusan SMAMDELAGRES angkatan 2019. Sehingga sekolah bahkan stakeholders sekolah sudah tidak asing lagi baginya.
“Saya fokus menangani kelas X. Mulai dari kerapian, etika, perilaku, perkembangannya gimana. Ini merupakan tantangan bagi saya, sebab bisa dibilang susah-susah gampang,” ucap guru muda tersebut.
Selain aktivitasnya di sekolah, perempuan berusia 23 tahun ini juga aktif di organisasi pemuda IPM. Ia menjabat sebagai Sekretaris Umum Pimpinan Wilayah IPM Jawa Timur.
“Sebenarnya ini melenceng dari dr rencana awal saya belajar di Pare dan mengampu S2 di Mercubuana Jogja. Namun memang sudah jalannya menjabat sebagai sahabat siswa,” terangnya
“Alhamdulillah, saya juga aktif di IPM dan berusaha memanage waktu saya karena jangkauannya cukup besar. Tinggal bagaimana komitmennya saja,” pungkasnya.
