SMAM 8 Gresik Gelar Dialog Interaktif Bersama Profesor Daniel, Bahas Pembelajaran yang Efektif untuk Gen Z

SMAMDELAGRES | SMA Muhammadiyah 8 Gresik kembali membuka program menarik Podcast OASIS (Obrolan Asik dan Insipratif) dengan tema “Pembelajaran yang efektif untuk Gen Z”. Kali ini tamu yang dihadirkan cukup istimewa yakni Prof. Ir Daniel Mohammad Rosyid, M.Phil.,Ph.D.,MRINA, sang Guru Besar Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya.

Program ini dipandu langsung oleh host siswi berbakat Novia Putri Ramadan yang akan membedah terkait efektivitas belajar dan apa saja yang bisa disebut sebagai kegiatan belajar. Kemudian dilanjutkan dengan kondisi pendidikan nasional dan relevansinya dengan masyarakat.

Menurut Profesor Daniel, belajar yang efektif berbeda di setiap tingkatan usia. Namun secara etimologi, belajar adalah suatu proses atau upaya yang dilakukan setiap individu untuk mendapatkan perubahan tingkah laku, baik dalam bentuk pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai positif sebagai suatu pengalaman dari berbagai materi yang telah dipelajari.

“Belajar indikasinya adalah praktik, dimana siswa harus mengalami proses tersebut. Dan pengalaman itu didapat secara langsung, maka kita harus mengurangi penggunaan gadget. Sebab smartphone merupakan benda bersifat 2 dimensi sementara pengalaman bersifat 3 dimensi. Ini yang harus kita garis bawahi, siswa harus tau sense of reality. Pengalaman 3 dimensi di ruang nyata denga resiko nyata,” ungkapnya, Senin (11/12/2023).

Sebelumnya, perlu diketahui ada 4 proses roda belajar yang dialami oleh setiap siswa, diantaranya : praktik, membaca, berbicara dan menulis.

“Pentingnya berinteraksi secara langsung dengan alam, pendidikan yang baik adalah yang mendekatkan kita dengan alam. Kalo orang pesisir seringlah main ke pantai, sementara petani ya ke sawah,” tuturnya.

Kemudian, ia mengingatkan siswa agar tidak lupa untuk membaca literatur. Dilanjutkan menceritakan kepada orang lain, kemudian terakhir menulis pengalaman tersebut.

“Proses tersebut saling terikat dan tidak terpisahkan, sebab membaca tanpa praktik itu artinya omong kosong dan praktik tanpa bacaan atau pengetahuan itu konyol. Orang mau berkembang ya harus bergerak,” terangnya.

Di dalam pendidikan juga disebutkan mengenai relevansi. What it is for me? Pengetahuan yang didapat berdampak apa? Pendidikan yang baik adalah yang mendekatkan siswa dengan kebutuhan masyarakat. Tidak meminggirkan manusia dari lingkungannya sendiri.

Ia mencontohkan, Apabila di Cerme memiliki banyak lahan pertanian, para siswa harus memiliki kompetensi untuk memaksimalkan produktivitas petani.

“Jangan sampai karena kita terkesima dengan pendidikan cambridge kita malah tidak tau dengan lingkungan sekitar. Sekolah yang mengasingkan anak Cerme dari lingkungan Cerme hanya karena berorientasi pada pendidikan di Amerika itu nggak bener. Relevansi ini sangat penting, agar kehadiran sekolah di masyarakat cerme mampu memberikan dampak positif. Masyarakat cerme bisa menjadi masyarakat yang sehat, produktif, berakhlaq dan beradab,” jelasnya.

Sementara kehadiran kurikulum merdeka belajar harus mampu menciptakan jiwa putra bangsa yang merdeka. Sebab tujuan pendidikan adalah untuk merdeka dan bebas dari ketertindasan. Agar tercipta generasi yang mandiri, kritis, kreatif dan produktif.

“At the end of the day tujuan belajar adalah untuk merdeka. Jika mereka dalam kungkungan akan susah menumbuhkan sifat shidiq, amanah, tabligh, fathonah,” pungkasnya. (*)

Kabar Sekolah Lainnya

Download App Smamdelagres

Nikmati Cara Mudah dan Menyenangkan Ketika Membaca Buku, Update Informasi Sekolah Hanya Dalam Genggaman

Download App Smamdelagres

Nikmati Cara Mudah dan Menyenangkan Ketika Membaca Buku, Update Informasi Sekolah Hanya Dalam Genggaman